Tuesday, June 1, 2010

Surabaya Model Search, Textile Display Competition, Fashion Designer Award 2010

Surabaya Model Search 2010

Photobucket

Photobucket
(Kontestan cewek nomer 11 ini adalah Rania Putrisari yang sebelumnya pernah kami foto dengan tag Surabaya street style di tahun 2008)
(Seluruh foto oleh Rama Dicandra)

Surabaya Textile Display Competition 2010

Photobucket

Photobucket
(Seluruh foto oleh Felkiza Vinanda)


Surabaya Fashion Designer Award 2010 : The Competition

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket
(Seluruh foto oleh Felkiza Vinanda dan Reza Oktivia)

Para pemenangnya adalah :
Juara 1 : Gabriel Evania Sutanto
Juara 2 : Jeanne Dewi Wiliono
Runner-up : Kiki Rizky Tomy (peserta dengan nomor 29)
Juara favorit : Yosephine Aristantia S. (peserta dengan nomor 40)

Fashion Waves 2010

“Wow!”, sepertinya adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kesan kami terhadap salah satu jadwal acara Surabaya Fashion Parade 2010 pada malam hari itu. Hm, ternyata tidak hanya kami saja yang berdecak kagum. Para penonton di sekitar kami juga menyatakan hal yang sama. Betul sekali, saat itu adalah waktunya Arva School of Fashion untuk berunjuk gigi. Kali ini, mereka menawarkan sebuah pertunjukkan mode dengan menghadirkan karya-karya dari 7 desainer mode berbakat dari Surabaya, yaitu Aldila Noviyanti, Cheryl Chandra, Elda Harharah, Yunita Eka, Yenny Gautomo, Amelya Yang, dan Ivan Julius.
Tentunya, acara yang bertajuk Fashion Waves 2010 ini menampilkan tema berbeda dari setiap desainer. Namun secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa koleksi gaun dengan sentuhan glamor mendominasi rangkaian karya tersebut. Nampaknya, para desainer kerap terinspirasi dengan sosok wanita masa kini yang ingin menonjolkan sisi glamor dari detail gaun yang dipakai.

Photobucket
Aldila Noviyanti
(Foto oleh Rama Dicandra)

Photobucket

Photobucket
“Vintage White”Cheryl Chandra
(Foto oleh Rama Dicandra)

Photobucket

Photobucket
“Rufflicious” - Yunita Eka
Foto oleh Reza Oktivia

Photobucket
”The Power of Glamorous Desire”Yenni Gautomo
Foto oleh Rama Dicandra dan Reza Oktivia

Photobucket
“De Sweet Ghally”Elda Harharah
Foto oleh Reza Oktivia

Photobucket

Photobucket
“The Night of Decadence”Amelya Yang
(Foto oleh Reza Oktivia)

Photobucket

Photobucket
“Glamorous”Ivan Julius
Foto oleh Reza Oktivia

Seusai acara, kami bergegas menuju backstage untuk melakukan wawancara dengan 2 desainer pilihan kami, yaitu Amelya Yang dan Ivan Julius. Disini kami merasa beruntung mendapatkan akses masuk sehingga proses wawancara dapat berjalan dengan lancar. Oke, mari kita simak hasil liputan tersebut.

# Wawancara dengan Ivan Julius
(S : Surabaya Fashion Carnival team, I : Ivan)

Photobucket

S : Apakah konsep yang ditawarkan Ivan dalam setiap karyanya?
I : Basically, saya mendesain baju pesta yang ready to wear dengan permainan tehnik drapping dan layering.

S : Apakah Ivan mempunyai kesibukan lain disamping menjadi perancang mode?
I : Tentunya tidak ada, saya menempatkan konsentrasi pada karir sebagai perancang mode. Jadi, kesibukan saya juga bisa dibilang untuk mengurus showroom pribadi yang bertempat di jalan Darmo Permai Utara 8 / no. 35 (Surabaya-red.)

S : Kapan Ivan memulai karir sebagai perancang mode?
I : Sekitar 3 tahun yang lalu, setelah lulus dari Arva School of Fashion dan melanjutkan menimba ilmu di Jakarta.

S : Kalau begitu, tentunya Ivan sudah langganan mengadakan fashion show dong.
I : Ya, kira-kira secara keseluruhan, saya telah mengadakan fashion show sebanyak 5 sampai 6 kali sejak tahun 2008.

S : Berapa lama waktu yang dibutuhkan Ivan untuk mempersiapkan sebuah fashion show?
I : Hm.. sekitar 3 bulanan.

S : Adakah kesan-kesan tertentu selama menjadi seorang perancang mode?
I : Kesan terbaik dan terburuk adalah saat menikmati masa-masa seru ketika menjalani karir, termasuk saat menghadapi klien yang cerewet.

S : Selama 2 tahun terakhir ini, Indonesia semakin diramaikan dengan kehadiran para desainer muda. Adakah tips-tips tertentu untuk para masyarakat muda yang akan memulai karirnya sebagai perancang mode?
I : Jadilah diri sendiri. Memegang teguh sebuah idealisme itu diperbolehkan, namun harus dapat diterima oleh masyarakat.

S : Oke, terimakasih atas kesediaan waktunya, Ivan. Sukses terus, ya.
I : Sama-sama..

# Wawancara dengan Amelya Yang
(S : Surabaya Fashion Carnival team, A : Amelya)

Photobucket

S : Apakah inspirasi Amelya untuk koleksi pada malam hari ini? Apakah menyangkut hal-hal yang bersifat futuristik?
A : (sambil tertawa renyah) Oh, tidak. Sebenarnya, saya terinspirasi dari kemewahan kota metropolitan di malam hari. Untuk kesan strong pada koleksi ini, saya dapatkan ketika melihat bangunan yang berstruktur kokoh dan berbentuk unik.

S : Kapan Amelya memulai karir sebagai perancang mode?
A : Tahun 2003, saya memulai kuliah fashion design di Shanghai. Setelah lulus, saya sempat bekerja disana untuk mendesain baju-baju hamil. Lalu, ketika saya memutuskan untuk kembali ke Surabaya, saya langsung bergabung dengan Arva School of Fashion dan mempersiapkan fashion show kali ini selama 3 bulan.

S : Adakah kesan-kesan tertentu selama menjadi perancang mode?
A : Ya, tentunya. Kesan-kesan menarik saya dapatkan ketika membebaskan diri untuk bereksperimen dengan karya. Sebelumnya, saya tidak pernah tahu tentang tehnik pembuatan dress dengan struktur kokoh seperti ini. Namun, disini saya berani mengambil resiko. Saya coba terus dan akhirnya jadilah sebuah karya yang strong serta eksperimental.

S : Apakah Amelya mempunyai pesan khusus untuk para masyarakat muda Surabaya yang akan memulai karirnya sebagai desainer?
A : Menjadi seorang desainer berarti menjadi seorang trendsetter. Harus berani tampil beda dan mempunyai ciri khas tersendiri.

S : Baiklah, terimakasih atas waktunya ya untuk diwawancara.
A : Sama-sama, saya siapkan model untuk berfoto dulu ya.

Sekilas tentang Surabaya Fashion Parade 2010

Hari itu, suasana di sekitar Atrium Plaza Central Tunjungan Plaza terlihat sibuk. Berpuluh-puluh orang mengitari panggung berukuran medium yang ditata sedemikian rupa dengan pencahayaan mempesona. Ya, disitu sedang berlangsung acara Surabaya Fashion Parade 2010 yang dipersembahkan oleh Pakuwon Group. Acara yang merupakan ketiga kalinya diadakan di Surabaya ini bertemakan “L’ambiance d’un Sarong” (Keanekaragaman Sarong), dimana para desainer mode Surabaya yang berpatisipasi diharuskan untuk menggunakan kain Sarong pada karyanya.

Acara yang dihelat pada tanggal 25-30 Mei 2010 ini menyedot perhatian banyak pengunjung. Bagaimana tidak, serangkaian acara menarik telah disusun untuk memberi wawasan penting kepada masyarakat tentang perkembangan dunia mode Surabaya. Dimulai dari hari pertama yang dibuka dengan fashion show dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia BPD Jatim (APPMI BPD Jatim), sampai ditutupnya acara pada hari terakhir dengan menyuguhkan fashion show dari Deden Siswanto (desainer mode dari Jakarta) dan Ali Charisma (desainer mode dan ketua APPI Bali). Dua pria tersebut juga ditunjuk sebagai juri; bersamaan dengan Elsa Simanjuntak (fashion editor majalah Bazaar dan Cosmopolitan), untuk acara Surabaya Fashion Designer Award 2010.

Photobucket

Photobucket

Sekedar info bagi para pembaca, sebelumnya kami mohon maaf karena tidak dapat meliput rangkaian acara Surabaya Fashion Parade 2010 secara runtut dan utuh. Namun sebagai gantinya, kami akan menulis tentang liputan eksklusif dari backstage dengan 2 desainer muda Surabaya pada postingan selanjutnya. Selain itu, kalian juga dapat menikmati beberapa foto hasil jepretan Rama Dicandra, salah satu fashion blogger dari Surabaya yang menjadi favorit kami.

Oke, selamat membaca dan terinspirasi!

Regards,

Surabaya Fashion Carnival team
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...